Senin, 30 Agustus 2021

Cerpen Anak : Vas Bunga Nadia (Bagian Dua)

 Apakah kekhawatiran Nadia menjadi kenyataan (Vas Bunga Nadia bagian 1)

            “Astaghfirullah…,” ucap Nadia lirih. Tepat seperti perkiraannya, vas bunga yang dibawanya pecah.

            “Apa yang harus kukatakan kepada teman-teman,” bisik Nadia dalam hati. Nadia termenung di tempat duduknya yang berada di barisan paling belakang.

            “Nadia, ayo kita kumpul di sebelah sini!” panggil Tania dari bangku barisan depan. Yumna dan Linda sudah bergabung terlebih dahulu.

            “Iya Tan, sebentar ya.” Nadia agak kaget dengan panggilan Tania. Setelah memasukkan vas bunga yang pecah ke dalam tas kresek kecil, Nadia berjalan menuju bangku Tania. Nadia berjalan pelan sambil berdoa di dalam hati,  semoga Allah memberi petunjuk untuk menyelesaikan masalahnya.

            “Bagaimana teman-teman, sudah siap  ikut lomba memasak nanti?” tanya Tania dengan penuh semangat. Sebagai ketua kelompok, Tania sedang mengecek persiapan kelompoknya.

            “Insyallah, siaaap!” jawab Yumna dan Linda tak kalah semangat.

            “Aku sudah membawa beras, telur, sayur-ayur dan bumbu-bumbu yang diperlukan untuk memasak,” jelas Yumna.

Linda yang mendapat tugas untuk membawa kompor portable, panci, tempat penggorengan dan peralatan dapur yang lain, juga mengatakan bahwa semua sudah siap. Nadia hanya diam, ketika mendengar penjelasan dari teman-temannya.

            “Nadia, kamu kenapa? Kok dari tadi diam saja?” tanya Tania. Ternyata, dari tadi Tania memperhatikan sikap Nadia yang tidak seperti biasanya.

            “Maaf teman-teman, untuk perlengkapan penyajian makanan, sebenarnya sudah kubawa semua. Tetapi…, vas bunganya pecah”, kata Nadia dengan suara lirih. Nadia menunjukkan tas kresek warna putih yang berisi pecahan vas bunga, kepada Tania, Yumna dan Linda. Kemudian, Nadia  menjelaskan peristiwa yang dialaminya ketika perjalanan ke sekolah tadi pagi.

            It’s OK, Nad. Namanya juga musibah, sekarang yang penting kita cari solusinya. Begitu kan, teman-teman?” tanya Tania kepada Yumna dan Linda.

            “Iya, benar,” jawab Yumna dan Linda menguatkan pernyataan Tania.

            “Terima kasih, teman-teman,” jawab Nadia penuh haru. Ia merasa sangat bersyukur, telah dipertemukan dengan teman-teman yang baik.

            Setelah mengetahui persoalan yang dihadapi kelompoknya, mereka terdiam sejenak. Keempat anak perempuan itu sedang memikirkan cara mendapatkan vas bunga dalam waktu singkat. Sembari mencari ide, Linda meminum teh dalam kemasan botol yang hampir habis.

            “Aku ada ide, teman-teman,” ujar Yumna dengan wajah ceria.

            “Bagaimana kalau kita membuat vas bunga dari botol plastik bekas?”

            “Iya, aku setuju. Kita bisa menggunakan botol teh ini. Tetapi, untuk hiasannya bagaimana?” tanya Linda.

            “Untuk hiasannya, apakah bisa menggunakan kain flanel?” usul Nadia. Nadia memang suka membuat bross dengan hiasan kain flanel ketika jam istirahat sekolah. Jadi, hampir setiap hari dia membawa kain flanel, gunting dan lem.

            “Alhamdulillah, itu ide bagus, teman-teman. Ayo segera kita wujudkan! Tania mengiyakan usulan anggota kelompoknya untuk membuat vas bunga dari botol plastik bekas yang dihiasi kain flanel.

Atas persetujuan teman-temannya, Tania melakukan pembagian tugas. Linda mendapat tugas untuk membersihkan botol plastik bekas yang akan digunakan sebagai vas bunga. Nadia yang pandai melukis, bertugas menggambar daun, bunga, dan kupu-kupu pada kain flanel. Sedangkan Tania dan Linda, bertugas menggunting kain flanel sesuai gambar dan menempelkannya pada botol plastik bekas.

“Bismillah, semoga kita bisa menyelesaikan pembuatan vas bunga sebelum perlombaan dimulai,” doa Linda.

“Amin…,” jawab Tania, Nadia dan Yumna.

***

            Jam dinding kelas IVD, kelas Nadia, Tania, Yumna dan Linda, menunjukkan pukul 07.15 WIB. Lima belas menit lagi perlombaan memasak akan dimulai. Tania dan Linda masih berusaha menghias botol plastik yang akan digunakan sebagai vas bunga. Sedangkan, Nadia dan Linda menata peralatan dapur dan bahan-bahan makanan yang akan dipergunakan dalam perlombaan. Semua anggota Kelompok Wijaya Kusuma, nama kelompok memasak yang dipimpin oleh Tania, berusaha sekuat tenaga menyelesaikan persiapan yang diperlukan.

            “Anak-anak, lima menit lagi perlombaan memasak akan dimulai.” Bu Citra, wali kelas IVD, memberikan pengumuman di depan kelas.

            “Iya, Bu,” jawab anak-anak kelas IVD yang mengikuti perlombaan.

            Nadia dan Linda yang sudah selesai menata tempat untuk memasak, mendekati Tania dan Yumna.

            “Bagaimana teman-teman, ada yang bisa kami bantu?” tanya Nadia.

            “Tidak, terima kasih. Insyaallah, sedikit lagi selesai,” jawab Tania sambil menempel hiasan daun.

***

            Di sudut kelas, terlihat empat anak berjilbab coklat, sibuk menata hidangan di samping vas bunga berbentuk botol, berwarna biru berhiaskan gambar bunga dan kupu-kupu. Empat anak itu adalah Tania, Nadia, Yumna dan Linda. Alhamdulillah, dengan bekerja sama mereka telah berhasil menyelesaikan perlombaan memasak dengan baik. Selamat untuk Kelompok Wijaya Kusuma 😊

Sidoarjo, 22 September 2020

Purwantiningsih 😊



Tidak ada komentar:

Posting Komentar