Apakah kekhawatiran Nadia menjadi kenyataan (Vas Bunga Nadia bagian 1) ?
“Astaghfirullah…,” ucap Nadia lirih. Tepat seperti
perkiraannya, vas bunga yang dibawanya pecah.
“Apa
yang harus kukatakan kepada teman-teman,” bisik Nadia dalam hati. Nadia
termenung di tempat duduknya yang berada di barisan paling belakang.
“Nadia,
ayo kita kumpul di sebelah sini!” panggil Tania dari bangku barisan depan.
Yumna dan Linda sudah bergabung terlebih dahulu.
“Iya
Tan, sebentar ya.” Nadia agak kaget dengan panggilan Tania. Setelah memasukkan
vas bunga yang pecah ke dalam tas kresek kecil, Nadia berjalan menuju bangku
Tania. Nadia berjalan pelan sambil berdoa di dalam hati, semoga Allah memberi petunjuk untuk
menyelesaikan masalahnya.
“Bagaimana
teman-teman, sudah siap ikut lomba
memasak nanti?” tanya Tania dengan penuh semangat. Sebagai ketua kelompok,
Tania sedang mengecek persiapan kelompoknya.
“Insyallah,
siaaap!” jawab Yumna dan Linda tak kalah semangat.
“Aku
sudah membawa beras, telur, sayur-ayur
dan bumbu-bumbu yang diperlukan untuk memasak,” jelas Yumna.
Linda yang mendapat tugas untuk
membawa kompor portable, panci, tempat penggorengan dan peralatan dapur
yang lain, juga mengatakan bahwa semua sudah siap. Nadia hanya diam, ketika
mendengar penjelasan dari teman-temannya.
“Nadia,
kamu kenapa? Kok dari tadi diam saja?” tanya Tania. Ternyata, dari tadi Tania
memperhatikan sikap Nadia yang tidak seperti biasanya.
“Maaf
teman-teman, untuk perlengkapan penyajian makanan, sebenarnya sudah kubawa
semua. Tetapi…, vas bunganya pecah”, kata Nadia dengan suara lirih. Nadia
menunjukkan tas kresek warna putih yang berisi pecahan vas bunga, kepada Tania,
Yumna dan Linda. Kemudian, Nadia
menjelaskan peristiwa yang dialaminya ketika perjalanan ke sekolah tadi
pagi.
“It’s
OK, Nad. Namanya juga musibah, sekarang yang penting kita cari
solusinya. Begitu kan, teman-teman?” tanya Tania kepada Yumna dan Linda.
“Iya,
benar,” jawab Yumna dan Linda menguatkan pernyataan Tania.
“Terima
kasih, teman-teman,” jawab Nadia penuh haru. Ia merasa sangat bersyukur, telah
dipertemukan dengan teman-teman yang baik.
Setelah
mengetahui persoalan yang dihadapi kelompoknya, mereka terdiam sejenak. Keempat
anak perempuan itu sedang memikirkan cara mendapatkan vas bunga dalam waktu
singkat. Sembari mencari ide, Linda meminum teh dalam kemasan botol yang hampir
habis.
“Aku
ada ide, teman-teman,” ujar Yumna dengan wajah ceria.
“Bagaimana
kalau kita membuat vas bunga dari botol plastik bekas?”
“Iya,
aku setuju. Kita bisa menggunakan botol teh ini. Tetapi, untuk hiasannya
bagaimana?” tanya Linda.
“Untuk
hiasannya, apakah bisa menggunakan kain flanel?” usul Nadia. Nadia memang suka
membuat bross dengan hiasan kain flanel ketika jam istirahat sekolah.
Jadi, hampir setiap hari dia membawa kain flanel, gunting dan lem.
“Alhamdulillah,
itu ide bagus, teman-teman. Ayo segera kita wujudkan! Tania mengiyakan usulan
anggota kelompoknya untuk membuat vas bunga dari botol plastik bekas yang
dihiasi kain flanel.
Atas persetujuan teman-temannya,
Tania melakukan pembagian tugas. Linda mendapat tugas untuk membersihkan botol
plastik bekas yang akan digunakan sebagai vas bunga. Nadia yang pandai melukis,
bertugas menggambar daun, bunga, dan kupu-kupu pada kain flanel. Sedangkan
Tania dan Linda, bertugas menggunting kain flanel sesuai gambar dan
menempelkannya pada botol plastik bekas.
“Bismillah, semoga kita bisa
menyelesaikan pembuatan vas bunga sebelum perlombaan dimulai,” doa Linda.
“Amin…,” jawab Tania, Nadia dan
Yumna.
***
Jam
dinding kelas IVD, kelas Nadia, Tania, Yumna dan Linda, menunjukkan pukul 07.15
WIB. Lima belas menit lagi perlombaan memasak akan dimulai. Tania dan Linda
masih berusaha menghias botol plastik yang akan digunakan sebagai vas bunga.
Sedangkan, Nadia dan Linda menata peralatan dapur dan bahan-bahan makanan yang
akan dipergunakan dalam perlombaan. Semua anggota Kelompok Wijaya Kusuma, nama
kelompok memasak yang dipimpin oleh Tania, berusaha sekuat tenaga menyelesaikan
persiapan yang diperlukan.
“Anak-anak,
lima menit lagi perlombaan memasak akan dimulai.” Bu Citra, wali kelas IVD,
memberikan pengumuman di depan kelas.
“Iya,
Bu,” jawab anak-anak kelas IVD yang mengikuti perlombaan.
Nadia
dan Linda yang sudah selesai menata tempat untuk memasak, mendekati Tania dan
Yumna.
“Bagaimana
teman-teman, ada yang bisa kami bantu?” tanya Nadia.
“Tidak,
terima kasih. Insyaallah, sedikit lagi selesai,” jawab Tania sambil menempel
hiasan daun.
***
Di
sudut kelas, terlihat empat anak berjilbab coklat, sibuk menata hidangan di
samping vas bunga berbentuk botol, berwarna biru berhiaskan gambar bunga dan
kupu-kupu. Empat anak itu adalah Tania, Nadia, Yumna dan Linda. Alhamdulillah,
dengan bekerja sama mereka telah berhasil menyelesaikan perlombaan memasak
dengan baik. Selamat untuk Kelompok Wijaya Kusuma 😊
Sidoarjo, 22 September 2020
Purwantiningsih 😊
Tidak ada komentar:
Posting Komentar