"Vas Bunga Nadia" adalah karya pertama saya dalam menulis cerita anak. Cerita pendek ini pernah dimuat di buku antologi "Asyiknya Berbuat Baik". Selamat membaca😊
Vas Bunga Nadia Bagian 1
“Nadia, semua peralatan untuk lomba memasak sudah dibawa?” tanya Bunda kepada Nadia yang tengah menyiapkan perlengkapan sekolah.
“Insyaallah sudah, Bunda,” jawab Nadia sambil tersenyum.
“Hati-hati bawa vas bunganya ya, Nak.” Bunda membantu memasukkan vas bunga kaca ke dalam tas kain yang akan dibawa Nadia ke sekolah. Nadia mengiyakan pesan Bunda dengan anggukan kepala.
“Nadia berangkat ke sekolah ya, Bun.” Nadia mencium tangan Bunda. Nadia dan Alfa, Kakak Nadia, siap berangkat ke sekolah.
“Assalamu’alaikum.”
Nadia dan Alfa mengucapkan salam ketika hendak keluar rumah menuju mobil
jemputan sekolah.
“Wa’alaikumsalam
warrohmatullahi wabarokatu,” jawab Bunda sambil melambaikan tangan.
***
Pagi
ini, penumpang mobil jemputan sekolah Nadia dan Alfa lebih banyak dari biasanya.
Sebab, mobil jemputan sekolah yang dikemudikan Pak Arif, bannya bocor.
Sehingga, sebagian anak-anak yang ikut mobil jemputan Pak Arif ikut mobil
jemputan Pak Ridho, mobil jemputan sekolah Nadia dan Alfa.
“Ning,
untuk barang bawaannya, Bapak taruh di bagasi mobil ya?” tanya Pak Ridho kepada
Nadia. Pak Ridho biasa memanggil anak-anak perempuan dengan sebutan “Ning”, panggilan
untuk anak perempuan di beberapa daerah di Jawa Timur.
“Iya
Pak, terima kasih,” jawab Nadia. Nadia naik ke mobil jemputan sambil membawa
tas ransel sekolahnya. Sedangkan, tas kain yang berisi perlengkapan untuk lomba
memasak ada di bagasi mobil.
***
“Innalillaahi
wa inna ilaihi roji”uun…,” teriak anak-anak yang berada di dalam mobil jemputan
Pak Ridho. Mobil yang dikemudikan oleh Pak Ridho berhenti mendadak. Ada sepeda
motor yang tiba-tiba menyeberang tanpa memberi isyarat terlebih dahulu.
“Maaf
ya, anak-anak.” Pak Ridho meminta maaf karena telah membuat anak-anak panik.
“Iya Pak, nggak papa,” jawab anak-anak hampir
bersamaan.
***
Pukul 06.30 WIB, mobil jemputan Pak
Ridho tiba di sekolah. Alhamdulillah, kejadian tidak terduga di perjalanan tadi,
tidak menyebabkan keterlambatan kedatangan mobil jemputan Pak Ridho.
“Dik, jangan lupa ambil tas yang ada
di bagasi,” Alfa mengingatkan Nadia.
“Iya Kak, makasih.” Nadia bergegas
menuju bagasi mobil. Di sana, Pak Ridho sudah menunggu untuk membantu membuka
pintu bagasi.
Nadia sambil mengambil tas biru yang
ada di pojok bagasi mobil. Dalam hati, Nadia bertanya, “Kenapa tisu makan
dan bunga plastik yang kubawa keluar dari tempatnya?”
“Sudah, Ning?” Pertanyaan Pak Ridho
membuyarkan lamunan Nadia.
“Iya Pak, sudah. Terima kasih,” jawab
Nadia sambil tersenyum.
Nadia mempercepat langkah menuju ruang
kelasnya yang ada di lantai dua. Dalam hati Nadia terus berdoa semoga apa yang
dikhawatirkannya tidak terjadi.
Bersambung ke Vas Bunga Nadia bagian 2.
Sidoarjo, 20 September 2020
Purwantiningsih😊
Tidak ada komentar:
Posting Komentar